Mungkin sudah terlalu melimpah tulisan yang mebahas tentang wanita, itu karena keindahan mereka tak bisa di ukir oleh ribuan kata. Ya, kali ini aku akan membahasnya.
Wanita makhluk yang paling indah di dunia, anugerah yang terindah yang pernah diciptakan oleh-Nya Azza Wa Jalla.
Wanita, suatu sebutan yang datangnya dari cahaya, suatu sebutan yang akan menyejukan hati para penghuni surga. Sebutan yang hangatnya sehangat mentari waktu duha, seharum yang melebihi harumnya kasturi, suci sesuci air telaga kautsar dan sejuknya melebihi embun pagi.
Seperti itulah wanita.
Bahkan makhluk yang paling indah di surga adalah bidadari, seorang wanita yang indahnya melebihi pelangi.
Terkandung dalam surat Ar-Rahman ; 70 - 73
di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik,
maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan.
bidadari-bidadari yang jelita putih bersih dipingit dalam rumah.
maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan.
Belum juga masuk surga, Tuhan telah begitu pemurah menciptakan seorang bidadari yang baik dan cantik, bidadari yang putih bersih dan itulah wanita. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Berbuat baiklah terhadap wanita, karena itu amanah-Nya.
Rasulullah juga bersabda, "orang pilihan diantara kalian adalah yang paling berbuat baik kepada wanita." Terkutuklah seseorang yang menyakiti wanita, apalagi menyakiti hatinya yang lembut dan ingatlah surga terletak dibawah telapak kaki mereka.
Kesuksesan seorang suami, terdapat istri yang setia membimbingnya. Kepintaran seorang anak, terpahat seorang ibu yang menuntunnya. Bujukan Hawa, yang membuat Adam jatuh dari surga ke dunia. Bukankah itu semua mengarah terhadap wanita? Karena wanita, sekeras apapun hati seorang lelaki pasti kan luluh karenanya. Merekalah yang mengukir kata "indah" di dunia, karena dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shaliha.
Rasulullah juga menyuruh umatnya untuk mengutamakan ibunya daripada ayahnya! Bahkan tidak main-main, oleh Rasulullah ibu disebut tiga kali. "Ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu."
Ini puisi untukmu, calon ibu dari anak-anakku. Yang 'kan ku kecup keningnya selepas shalat.
Setiap waktu yang berlalu, apakah kau tahu?
Semua terisi dengan wajahmu.
Setiap lamunan yang beranjak, apakah kau tahu?
Semua tanpamu rasanya hilang.
Setiap lagu, syair yang tertera, apakah kau tahu juga?
Takkan menjadi indah tanpa adanya namamu disana.
Aku ini seorang yang lemah hati, bukanlah seorang yang kuat.
Yang mampu menahan jatuh hati, senang hati, dan mungkin patah hati.
Peganganku cuma Dia, satu-satunya tempatku menitipkan semua.
Ku titipkan semua doaku, ku titipkan semua pintaku, ku titipkan semua khayalku,
ku titipkan semua harapku.
Termasuk ku titipkan hatiku untukmu, pada-Nya.
Ku maukan kamu, ku inginkan kamu, ku harapkan kamu.
Ku sayangi kamu, ku pun ingin genap mencintaimu, itu inginku....
Tapi, Apakah itu juga ingin-Nya?
Tak ada yang bisa dibuktikan dari si hamba ini,
Tak ada yang bisa terjanjikan dari si lemah ini,
Tak pula ada yang mampu diberikan dari si fakir ini.
Kecuali hujan doa yang tiada henti,
Harapan bertemu di saat indah nanti.
Bukan saat ini, namun di waktu yang memang Ilahi beri.
Di saat aku ada dengan apa yang mampu kuberi.
Kan ku datangi kau dengan cinta, ilmu, iman, dan hati.
Sabarkan aku, yakinkan aku, tunggu aku, setiakan aku.
Tunaikan semua dengan nama-Nya, maka segalanya akan sempurna.
Semua terisi dengan wajahmu.
Setiap lamunan yang beranjak, apakah kau tahu?
Semua tanpamu rasanya hilang.
Setiap lagu, syair yang tertera, apakah kau tahu juga?
Takkan menjadi indah tanpa adanya namamu disana.
Aku ini seorang yang lemah hati, bukanlah seorang yang kuat.
Yang mampu menahan jatuh hati, senang hati, dan mungkin patah hati.
Peganganku cuma Dia, satu-satunya tempatku menitipkan semua.
Ku titipkan semua doaku, ku titipkan semua pintaku, ku titipkan semua khayalku,
ku titipkan semua harapku.
Termasuk ku titipkan hatiku untukmu, pada-Nya.
Ku maukan kamu, ku inginkan kamu, ku harapkan kamu.
Ku sayangi kamu, ku pun ingin genap mencintaimu, itu inginku....
Tapi, Apakah itu juga ingin-Nya?
Tak ada yang bisa dibuktikan dari si hamba ini,
Tak ada yang bisa terjanjikan dari si lemah ini,
Tak pula ada yang mampu diberikan dari si fakir ini.
Kecuali hujan doa yang tiada henti,
Harapan bertemu di saat indah nanti.
Bukan saat ini, namun di waktu yang memang Ilahi beri.
Di saat aku ada dengan apa yang mampu kuberi.
Kan ku datangi kau dengan cinta, ilmu, iman, dan hati.
Sabarkan aku, yakinkan aku, tunggu aku, setiakan aku.
Tunaikan semua dengan nama-Nya, maka segalanya akan sempurna.
"Untukmu aku disini, yang aku tak tahu siapa isteriku nanti."
- Ichsan Afriadi -
Tulisan ini terinspirasi setelah aku membaca surah Ar-Rahman dan An-Nisa.
29 comments:
suke puisi ni...
i likeee ! :D <3
suker sangat.. nice
salam ichsan..kamu anak yang bagus..menghargai seorang wanita (ibu)..n semuga jumpa seorang wanita yang baik dan sempurna untuk jadi isteri kamu nanti...he 2x..
Awwwwww :')
rasa terhargai sebagai seorang wanita :)
thanks for the really nice puisi. May you find the right muslimah for you dunia & akhirat. Insya Allah :)
subhanllah indahnyaaaaaaaaa,cuit..... cuit...
semoga aja kmu bertemu dengan wanita yang sempurna untukmu. amin. :)
oh, kata-kata mu seperti selalu, cukup indah dan bermakna. :)
dipilih mas..sya liat yang koment cewe semua..hahhaa
(bcanda)
Memang, siapa pun tak'n tau siapa jodohnya nanti, kecuali-Dia..
benar begitu mas?
mantap puisinya. jadi terhanyut dengarnya...
kommentari artikel web saya y
http://vicqyyy.co.cc/component/content/article/35-kebiasaaanku/70-begadang.html
trims :)
wahhh lawa la puisi ni...
hati wanita a.k.a ibu akan t'sentuh apabila baca puisi ni....
tahniah ichsan,suatu puisi yang menarik...
nice,bahasa nan indah, melting point..=='
wahh... puitis ayat2 kamu.. sesungguhnya telah dijanjikan wanita baek untuk lelaki baik dan sebaliknya.. moga dipertemukan jodohmu ichsan.. nice.. like it very much!
wanita oh wanita...perasaan ada lagunya tentang wanita...heheheh,saya juga pernah baca suatu hadis kurang lebih begini sob,"suatu negara itu tergantung pada akhlak wanitanya,jika rusak akhlak wanita maka hancurlah negara tsb".
Wah bagus tuh bahas wanita, emang wanita adalah makkhluk terindah hiiihihihihi..
Bukan di ciptakan dari tulang kepala pria utk jd pemimpin pria,
Bukan pula di ciptakan dari tulang kaki utk jd alas kaki pria,
Tapi di ciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri, utk menjadi pendamping pria dan memeluknya dengan erat..
Salam kenal gan,
:D
Wanita = Ibu
Mungkin hanya itu kesimpulan yang saya miliki
Iya tuh, berbuat baiklah pada wanita. Hehe
Salam mesra dari CikMisi. baru sempat nak membls kunjungan. Jemput ke blog CikMisi slalu ye…
wahhh....kamoo sangat mnghrgai wanita ya........... :)....nice
Salam.visit here^^ nice blog.keep blogging :)
Feel free to read my new entry @ frommetoyou~
(^____^)
ohh sunguh puitis
sangat memehami dan menyayangi wanita
selaras pesanan Rasulullah
semoga diketemukan dengan pasangan yg terbaik
"""wanita racun dunia """yeach,,,,yeach...
--the changcuter---
umpamaan yang baik teman :)
sipp...nice poems
:D
Wanita...
Saya pernah menulis tentang wanita di sini dan di sini. :)
kog gk perna lagi muncul dr peredaran sob :)
puisinya bagus :)
jadi sangat merasa terhargai sebagai wanita :)
Suka bgt...an nisa memang indah..tp tak bnyak yg menyadarinya....
Assalamu Alaikum
Mohon Izin Copy, Yaa
Wa'alaikumussalam, silahkan.