Aku hanya ingin menyusun ulang kata-kata yang urung diucapkan oleh Yusuf kepada Zulaikha.

Ichsan Afriadi

Cinta Biasa

Assalamu'alaikum cinta, bismillah.

Untukku, mencintaimu cukuplah dengan biasa. Tak akan ada kalimat rayu mengiba, tak akan pula ada harap yang akan melukis perihnya luka. Cukup dengan mengukir namamu di atas sajadah, yang akan menjadikannya bait-bait doa nan indah.


Bagiku jatuh cinta padamu cukup dengan biasa, sekedarnya saja. Ku tak perlu ungkapan rasa yang mampu menumbuhkan duri di dada, tak butuh setangkai pujian yang menyemai riya' di hati. Kumencintai dangan caraku yang biasa, karena ku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yang terjadi.

Karena kumencintai dengan biasa, maka ketika kutahu kau jauh dari sempurna, bagiku itu adalah wajar. Ketika kudapati kau dalam salah, maka kutahu kaupun manusia biasa.

Mencintaimu dengan biasa, bukan berarti rasaku yang ada untukmu lemah. Aku hanya takut engkau akan menjadi "illah" dalam jiwa.

Kumencintai dia yang biasa. Aku tak akan pernah berharap kau menjadi yang sempurna, karena sedikit kelebihanpun aku tak punya. Tak akan terpikat pada hati yang merasa dirinya luar biasa. Aku hanya mencintaimu karena kau begitu biasa, sangat sederhana.

Yang kucinta bukanlah bidadari, karena akupun tak sesuci nabi.

Mencintai dengan biasa, maka aku tak mau ada nafsu yang membalut rasa. Karena segalanya akan indah, saat kelak kau menjadi ma'mum dan aku imam'mu nantinya.

Karena cintaku padamu biasa, maka...
Tak ada tatapan rindu menggelora.
Tak ada ungkapan cinta menggoda.
Takkan ada ikatan semu sehina pacaran, karena ku hanya ingin menggapaimu dalam alunan halal pernikahan.
Tak ada pula pertemuan, sebelum ijab dilafadzkan.

Jika takdir-Nya tak menyatukanmu denganku. Maka akan kutanggapi dengan biasa, sangat biasa.
Tanpa air mata.
Tanpa rasa sesak di dada.
Tanpa benci yang membuncah.

Mencintai dengan biasa. Cukup disini, di relung hati. Tak butuh ada yang tahu, bahkan kaupun tak perlu tahu. Mencintai dengan biasa, dengan menitipkan rasa cintaku pada-Nya Azza Wa Jalla, Sang Pemilik Cinta.

Hingga tiba saatnya nanti, jika Dia berkenan menyatukan kita dalam indahnya ikatan suci.

Maka ketika ijab telah terucap.

Ketika hijab sudah tersingkap.

Ketika cintamu memilihku...

Maka, aku akan mencintaimu dengan luar biasa.
3 April 2013, Jakarta.

6 comments:

beli buku online

luar biasa, itulah indahnya akad...
ayoo yg masih menjalin hubungan tanpa nikah semoga bisa segera Allah halalkan lewat pernikahan impian

CikTeddyCorner

*kagum*

Dandelina

Luar biasa. :)

anwar

Wahh!! bagus kata-kata nya!! :)

Muhammad habibi Selri

Sungguh hati terharu karna untaian bahasanya ,,,

Anonymous

Honestly...
I really like reading your writing
It makes me WOW

Salam kenal :)
Visit my blog juga ya di => Uyun08.wordpress.com